Letak Bagian yang Diukur dan Teknik Mengukur Sesuai Standar Pengukuran
Dalam proses pembuatan busana yang pas di badan, pemahaman terhadap letak bagian yang diukur serta teknik serta teknik mengukurnya sesuai standar industri adalah kunci utama. Di LKP Kriya Busana Majapahit, elemen ini menjadi bagian penting dalam pelatihan Pendidikan Kecakapan Wirausaha (PKW) agar peserta memiliki ketelitian dan presisi tinggi dalam melakukan pengukuran.
Setiap bagian tubuh memiliki titik ukur yang telah distandarkan secara nasional dan internasional di bidang tata busana. Tidak hanya intu, teknik mengukurnya pun harus dilakukan dengan sikap tubuh dan posisi alat ukur yang tepat, agar menghasilan ukuran yang akurat dan bisa dipertanggungjawabkan dalam proses pembuatan pola dan penjahitan.
1. Menentukan Letak Bagian Tubuh yang Diukur
Peserta dilatih untuk mengetahui dengan tepat bagian-bagian tubuh yang menjadi titik ukur utama dalam pembuatan busana, yang umumnya terdiri dari:
Pertama-tama pinggang diikat tali (pas & tepat di pinggang)
A.Bagian Atas (Badan)
•Lingkar Badan (LB)
Diukur badan yang paling besar melingkari bagian yang paling menonjol melalui ketiak kiri kebelakang ke ketiak kanan + 4 jari + 6 cm
•Lingkar Pinggang (L.Pgg)
Diukur melingkari pinggang + 3 jari + 6 cm
•Panjang Dada (PD)
Dari lekuk leher muka sampai pinggang
•Panjang Punggung (PP)
Dari tulang leher bagian belakang yang paling bawah sampai pinggang
•Lebar Punggung (LP)
Dari tulang leher belakang yang paling bawah turun 9 cm lalu diukur datar dari kerung lengan belakang kiri ke kanan
•Lebar Dada (LD)
Dari lekuk leher muka turun 5 cm diukur mendatar dari kerung lengan muka kanan ke kiri
•Lebar Bahu (L.Bh)
Dari pangkal leher sampai titik bahu yang paling ujung
B.Bagian Tangan
•Panjang Siku (P.Siku)
Lengan dibuat siku (ditekuk), lalu diukur dari titik bahu yang paling ujung sampai ke siku
•Lingkar Siku (L.Siku)
Diukur melingkari siku pas + 1 jari + 6 cm
•Panjang Lengan (PL)
Diukur dari titik bahu paling ujung sampai ke pergelangan tangan
•Lingkar Lengan (LL)
Diukur melingkari pergelangan tangan pas + 1 jari + 6 cm
C.Bagian Bawah
•Lingkar Pinggul (L.pgl)
Dari pinggang turun 18-20 cm, lalu diukur melingkar + 3 jari + 3 cm
•Panjang Baju (PB)
Diukur dari lekuk leher muka melalui pinggang (ditekan) sampai panjang bahu yang diinginkan
2.Teknik Mengukur Bagian Tubuh Sesuai Standar
Setelah memahami letak pengukuran, peserta dibimbing untuk melakukan pengukuran dengan teknik yang benar, yang mencakup:
A.Sikap tubuh pelanggan
Berdiri tegak, pandangan lurus ke depan, tidak menekuk atau menahan napas, dalam posisi rileks
B.Penempatan meteran
Harus menempel tetapi tidak meneka kulit terlalu kuat, terutama untuk bagian dada, pinggang, dan pinggul
C.Penggunaan tangan kiri dan kanan
Tangan kiri memegang awal meteran, tangan kanan menarik dan membaca hasil, dengan konsistensi posisi
D. Menghindari kesalahan umum
•Meteran miring atau tidak rata
•Pengukuran dilakukan di atas pakaian tebal
•Tidak memperhatikan postur khusus pelanggan (bungkuk, tubuh miring, atau plus-size)
E.Mengukur Rok
•Lingkar Pinggang (L.Pgg)
Diukur melingkari pinggang pas (tanpa kelonggaran)
•Lingkar Pinggul (L.Pgl)
Dari pinggang turun 18-20 cm, lalu diukur melingkar + 3 jari
•Panjang Rok (P.Rok)
Diukur dari pinggang sampai dengan panjang rok yang diinginkan
F.Mengukur Celana
•Lingkar Pinggang (L.Pgg)
Diukur melingkari pinggang pas (tanpa kelonggaran)
•Lingkar Pinggul (L.Pgl)
Dari pinggang turun 18-20 cm, lalu diukur melingkar + 4 jari
•Lingkar Kawet (L.Kwt)
Diukur dari pinggang depan ke pinggang belakang melalui selangkangan/pesak
•Lingkar Paha (L.Paha)
Diukur melingkari paha terbesar + 3 jari
•Lingkar Lutut (L.Lutut)
Dari lutut naik 5 cm kemudian diukur melingkar + 1 jari =+ 6 cm
•Tinggi Duduk (TD)
(Posisi model duduk di kursi/lantai) diukur dari pinggang sampai batas tempat duduk
•Lingkar Kaki Bawah (L.Kaki)
Diukur melingkari ujung kaki paling bawah dengan lebar sesuai keinginan customen
•Panjang Celana (PC)
Diukur dari pinggang sampai batas yang diinginkan
3. Verifikasi dan Validasi Ukuran
Setelah seluruh pengukuran dilakukan, peserta diajarkan untuk:
•Mengulang pengukuran dua kali untuk memastikan konsisteni hasil
•Membandingkan ukuran kiri dan kanan jika perlu (terutama untuk bagian tubuh asimetris)
•Mencatat secara sistematis dalam tabel ukuran pelanggan, disertai dengan nama, dan tanggal pengukuran
Mengasah Ketelitian dan Profesionalisme dari Awal
Di LKP Kriya Busana Majapahit, kompetensi mengukur tubuh bukan hanya latihan teknis, tapi pelajaran membentuk karakter: teliti, sabar, dan penuh tanggung jawab. Peserta dibimbing agar memahami bahwa keberhasilan hasil akhir busana ditentukan dari akurasi setiap milimeter dalam pengukuran.
Dengan penguasaan elemen ini, peserta program PKW tidak hanya siap menghasilkan pola dan busana yang pas, tetapi juga siap membangun kepercayaan pelanggan sebagai penjahit atau desainer profesional di masa depan.
Posting Komentar untuk "Elemen Kompetensi – Kompetensi 2: "Mengukur Tubuh" by Kriya Busana Majapahit Part 2"