Kolaborasi IPBI Kartini LSK-TB, dan SMK Meriahkan Acara Rekrutmen Penguji dengan Fashion Show Bertema “Military Show"

Cimahi, 7 Mei 2025 – Di sela agenda Refreshing & Rekrutmen Penguji Uji Kompetensi Tata Busana 2025, suasana aula BBPPMPV BMTI Cimahi dibuat semarak dengan digelarnya fashion show bertema “Military Show” yang menampilkan hasil kolaborasi antara IPBI Kartini, LSK Tata Busana, dan sejumlah SMK Tata Busana dari berbagai daerah.

Kegiatan ini tidak sekadar menampilkan busana, tetapi juga menjadi representasi dari kreativitas, disiplin, dan semangat kebangsaan yang diwujudkan dalam desain kostum militer modern yang elegan dan fungsional. Busana-busana yang ditampilkan dirancang oleh para siswa SMK dengan bimbingan desainer dan instruktur dari IPBI Kartini LSK-TB, mengusung teknik tailoring yang rapi, detail badge khas militer, dan warna-warna dominan seperti hijau army, coklat, dan hitam.

Fashion show ini menjadi bukti nyata sinergi antara lembaga pendidikan vokasi dan lembaga sertifikasi kompetensi dalam menumbuhkan talenta muda yang kreatif dan siap bersaing di industri mode. Ketua Pelaksana, Ibu Dewi S. Fujiwara, S.Pd.I, menyatakan bahwa agenda ini bertujuan untuk menunjukkan bahwa dunia vokasi tidak hanya kuat secara teknis, tetapi juga berdaya saing secara estetika. "Kami ingin memberi panggung bagi generasi muda untuk unjuk karya, sekaligus mengangkat nilai-nilai kedisiplinan melalui tema military,” ujarnya.

Penampilan para model siswa juga mendapat perhatian khusus dari para undangan dan peserta kegiatan. Banyak yang mengapresiasi keberanian dan kemampuan teknis peserta didik dalam menerjemahkan tema ke dalam bentuk karya busana yang penuh karakter.

Pimpinan LKP Kriya Busana Majapahit, yang turut hadir menyaksikan fashion show, menyampaikan kesan positifnya. “Kegiatan ini memberi inspirasi besar, terutama bagaimana kolaborasi dapat membentuk pengalaman belajar yang luar biasa bagi peserta didik,” ujarnya.

Fashion show bertema Military Show ini menutup hari pertama kegiatan dengan penuh semangat dan antusiasme, sekaligus memperkuat pesan bahwa tata busana bukan sekadar keterampilan teknis, tetapi juga medium ekspresi budaya, karakter, dan nilai.