Dalam dunia
fashion dan tata busana, keberhasilan sebuah karya tidak hanya ditentukan oleh
keindahan desain semata, tetapi juga ditentukan oleh perencanaan pola dan bahan
yang tepat. Di LKP Kriya Busana Majapahit, keterampilan ini menjadi
salah satu dari pelatihan teknis dalam program Pendidikan Kecakapan Wirausaha
(PKW). Melalui unit pembelajaran bertajuk “Merencanakan Pola dan Bahan
Sesuai Model”, peserta didik dibekali kemampuan teknis yang komprehensif
untuk menghasilkan busana yang presisi, estetis, dan sesuai kebutuhan
pelanggan. Kurikulum ini mencakup enam subkompetensi utama, yang disusun secara
sistematis mulai dari tahap perencanaan desain hingga proses pemindahan tanda
pola ke kain. Berikut penjabaran lengkapnya:
A.
Membuat Penjelasan
Model Busana
Langkah awal dalam merencanakan
pembuatan busana adalah menganalisis dan menjelaskan model busana yang akan
dibuat. Peserta diajak memahami berbagai jenis model busana. Selain itu,
mereka mempelajari bagian-bagian detail busana, seperti kerah, lengan,
kancing, lipit atau aksesori tambahan, yang membentuk keunikan dari sebuah desain.
Analisis model busana ini menjadi dasar penting untuk proses berikutnya, termasuk
pemilihan bahan, teknik pembuatan pola, dan estimasi biaya produksi.
B.
Mengukur Tubuh
Keterampilan mengukur tubuh adalah
fondasi penting dalam pembuatan busana yang pas dan nyaman. Dalam sesi ini,
peserta mempraktikkan:
- Penggunaan alat ukur
yang tepat, seperti meteran jahit
- Prosedur pengukuran
tubuh pelanggan, dimulai dari lingkar badan, lingkar pinggang, panjang
lengan, hingga tinggi.
- Teknik menentukan letak
bagian tubuh yang diukur, berdasarkan standar ukuran industri
Pemahaman ini memastikan bahwa hasil akhir busana sesuai dengan proporsi tubuh
individu, bukan hanya berdasarkan ukuran konvensional.
C.
Membuat Pola Busana
Setelah diperoleh, peserta memasuki
proses pembuatan pola dasar busana, yang menjadi cetak biru dari sebuah
karya busana.
Materi mencakup:
- Pengenalan berbagai
sistem pembuatan pola di Indonesia, termasuk sistem konvensional dan modern
- Klasifikasi pola dasar,
seperto pola atasan, bawahan dan dress
- Proses membuat pola
dasar sesuai ukuran pelanggan, yang kemudian dipecah dan dimodifikasi
sesuai model busana yang telah dianalisis
- Pemberian tanda pola,
untuk membantu proses pemotongan dan penyusunan potongan kain saat menjahit
Keterampilan membuat pola bukan hanya proses teknis, tetapi juga
memerlukan ketelitian dan pemahaman mendalam terhadap struktur busana.
D. Merancang Bahan dan Harga
Sebelum kain dipotong, peserta
diajarkan untuk:
- Merancang tata letak pola
di atas kain, dengan memperhatikan arah benang, motif kain, dan efisiensi
bahan
- Menghitung kebutuhan
bahan, termasuk bahan utama (kain), bahan penunjang (furing, kancing,
resleting), dan bahan tambahan (aksesori)
- Menentukan harga pokok produksi,
sebagai dasar untuk menentukan harga jual produk dalam praktik wirausaha
Sesi ini menanamkan pemahaman penting bahwa produksi busana bukan hanya
soal keterampilan, tetapi juga soal efisiensi dan perhitungan biaya sebagai bagian
dari kewirausahaan.
E.
Menggunting Bahan
Pengguntingan bahan adalah tahap
penting yang membutuhkan presisi tinggi. Peserta dilatih untuk:
- Meletakkan pola di atas
kain dengan posisi yang tepat, sesuai motif dan arah serat kain
- Menentukan posisi tubuh saat
menggunting, agar hasil potongan stabil dan rapi
- Melakukan pengguntingan
sesuai standar industri, termasuk cara memegang gunting, mengikuti garis
pola, dan menjaga kebersihan potongan
Kesalahan dalam tahap ini bisa berdampak pada keseluruhan kualitas
busana, sehingga pelatihan diberikan secara ketat dan detail.
F.
Memindahkan Tanda Pola
Tahap akhir dalam proses ini adalah
memindahkan tanda dari pola ke kain, yang akan menjadi panduan saat proses
menjahit.
Dalam sesi ini, peserta diajarkan:
- Memilih alat dan bahan
pemindahan pola yang sesuai, seperti rader, karbon jahit, benang jelujur,
atau kapur jahit
- Menyesuaikan alat dengan
jenis dan warna kain, agar tanda tidak merusak bahan, namun tetap terlihat
jelas.
Kemampuan ini melatih peserta untuk bekerja dengan kepekaan terhadap bahan
dan detail teknis, yang sangat diperlukan dalam produksi busana skala kecil hingga
industri rumahan.
Menjadi Pelaku
Usaha Busana yang Profesional
Kurikulum “Merencanakan Pola dan Bahan Sesuai Model” bukan hanya membekali peserta dengan keterampilan teknis, tetapi juga membentuk pola pikir profesional dan wirausaha. Dengan pemahaman menyeluruh dari desain hingga produksi, peserta PKW di LKP Kriya Busana Majapahit dipersiapkan menjadi pelaku usaha mandiri, presisi, dan berorientasi pada kualitas. Melalui pendekatan pembelajaran praktik langsung, studi kasus dan evaluasi proyek, lembaga ini terus mendorong lulusannya untuk tidak hanya membuat busana, tetapi juga membangun usaha fashion yang berekelanjutan dan berdaya saing.
Posting Komentar untuk "Membangun Kompetensi Tata Busana: Kurikulum “Merencanakan Pola dan Bahan Sesuai Model” di LKP Kriya Busana Majapahit"